Minggu, 09 Januari 2011

Taman Nasional Danau Sentarum
“Kalian adalah orang – orang yang beruntung, saya yang sudah bertahun – tahun disini saja baru pertama kali melihat pemandangan danau sentarum seindah ini”, itulah kata – kata yang keluar dari mulut sang pengemudi long boat yang kami tumpangi saat kami kembali ke mes taman nasional seusai berkunjung ke rumah panjang dayak iban.
Sudah tidak terasa Pertemuan Mahasiswa Pencinta Alam tingkat universitas se Indonesia sudah yang ke 22 kalinya, yang artinya sudah 22 tahun pertemuan ini rutin digelar setiap tahunnya diberbagai daerah. sama dengan umur saya saat ini. Suatu kebanggaan besar bagi saya dapat mewakili Lawalata dalam acara yang dilakukan rutin setiap tahunnya. Bertemu dengan kawan – kawan baru, alam yang baru, dan bertukar ilmu pengetahuan.
TWKM kali ini dilaksanakan di Pontianak pada tanggal 18 – 26 Oktober 2010. Dan Lawalatapun turut andil dalam kegiatan ini dengan mengirimkan 4 delegasinya. 1 orang sebagai peserta temu wicara, dan 3 orang lainnya sebagai peserta kenal medan. Ada beberapa lokasi kenal medan dalam acara ini, untuk gunung hutan terletak di gunung Bawang, caving dan climbing terletak di Bukut Kelam ( Sintang ), fun diving terletak dibeberapa pulau di Singkawang dan lingkunan hidup berlokasi di Taman Nasional Danau Sentarum. Masing – masing dari ke 3 anggota Lawalata yang mengikuti kenal medang ikut ambil bagian dalam divisi caving dan lingkungan hidup, 1 anggota di caving, dan dualainya di Lingkungan Hidup.
18 oktober 2010 sekitar pukul 22.00 Tim Kenal Medan diberangkatkan menuju lokasi masing – masing divisi. Untuk menuju lokasi kenal medan yaitu Taman Nasional Danau sentarum membutuhkan waktu 24 jam, 18 jam perjalanan darat, dan 6 jam perjalanan air. Semua itu sangat melelahkan, bahkan salah satu dari peserta mengalami kecelakaan bocor kepala akibat terbentur rumah lampu yang terdapat di dalam bus. “di Sumatera Jalannya bagus dan luas, supir buspun jarang yang melakukan kebut – kebutan, disini jalannya jelek dan sempit supir malah kebut-kebutan” kata – kata tersebut terlontar dari seorang peserta yang berasal dari Palaspa Palembang. Entah sebutan apa yang pantas untuk para supir bus disana, dengan mengenakan baju lengan pendek, dan leher dibaluti handuk kecil sambil memegang rokok. Keesokan harinya kamipun tiba di Kabupaten Kapuas hulu, namun bis yang kami gunakan tidak bisa melanjutkan perjalanan karena terjebak banjir. Ojek ketintingpun terpaksa kami gunakan untuk menuju kapal bandung yang sudah menunggu di aliran sungai Kapuas. Perjalanan menuju danau sentarumpun belum selesai, kami harus menaiki kapal bandung selama 6 jam untuk menuju lokasi kegiatan. Dengan perjalanan yang sangat melelahkan pada pagi hari tanggal 20 oktober kamipun tiba di Taman Nasional Danau Sentarum. Namun kelelahan menuju kelokasi tersebut terbayar lebih dengan semua yang ada disana, pemandangan yang indah, sambutan yang sangat ramah, dan kawan – kawan yang selalu ceria walaupun dalam keadaan lelah dan menegangkan.
Taman Nasional Danau Sentarum merupakan Taman Nasional yang memiliki luas 132.000 ha, keunikan dari kawasan ini terdapat banyak sungai – sungai kecil sampai besar, dan merupakan lahan basah ( wetlands ) terbesar di Indonesia atau mungkin di dunia. Hingga saat ini terdapat 675 jenis spesies yang tergolong dalam 97 suku, 154 jenis anggrek. Dari jumlah tersebut 33 jenis merupakan jenis endemik dan 10 jenis merupakan jenis baru. Terdapat berbagai macam tipe habitat di Taman Nasional Danau Sentarum, antara lain Hutan rapak gelgah, Hutan rawa terhalang, hutan rawa tegakan, hutan riparian, hutan rawa gambut, hutan dataran rendah perbukitan, dan hutan kerangas. Dari segi fauna terdapat 265 jenis ikan, 147 jenis mamalia, 310 jenis burung, dan 31 jenis reptile.
Sesampainya di kantor resort Taman Nasional sambutan hangatpun kami terima dari petugas – petugas disana. Rupanya beberapa dari mereka adalah seorang pencinta alam sewaktu masa perkuliahan, dan kamipun dianggap sebagai saudara oleh mereka sesuai dengan kode etik pencinta alam bahwa sesama pencinta alam adalah saudara. Sepanjang perjanan tumbuhan – tumbuhan dengan vegetasi gambut selalu kami jumpai. Kebosananpun sudah mulai terlihat dibeberapa raut muka peserta. Namun alangkah menakjubkan saat kami menaiki bukit yang berada tepat dibelakang kantor resort. Dari atas bukit tersebut seluruh kawasan taman Nasional Nampak terlihat, pohon – pohon yang tingginya lebih dari 20 m terlihat seperti busa – busa yang mengapung diatas danau. Indahnya danau sentarum dari atas bukit tidak dapat kami nikmati terlalu lama, cuaca yang buruk membuat kami harus segera turun dari bukit dan kembali ke resort. Berenang dan berkeliling danau dengan speed boat selalu kami lakukan setiap hari disana, namun tidak hanya keindahan dan kesenangan yang kami dapatkan. Setiap malam kami disuguhi dengan materi – materi mengenai lingkungan hidup, terutama kondisi Taman Nasional saat ini, tentang kearifan lokal ( local wisdom ) masyarakat disana, flora fauna khas kawasan, sejarah Taman Nasional, pengelolaan taman nasional yang berbasis masyarakat, sampai dengan panen raya dan pembuatan madu organik.
Hari kedua kami berada disana langsung disuguhi dengan materi fotografi pada pagi hari, siang hari sampai dengan sore kamipun langsung melakukan pengambilan gambar disekitar Taman Nasional, dan malam harinya evaluasi hasil pengambilan gambar dilakukan. Tak disangka rupanya banyak evaluasi terhadap gambar yang telah kami ambil, walaupun menurut kami semua ini sudah bagus. Dan keesokannya para pesertapun berlomba – lomba untuk mendapatkan gambar yang terbaik dengan berbekal ilmu baru mengenai fotografi yang didapatkan.
Tidak hanya materi yang kami dapatkan, kamipun diberikan kesempatan secara langsung untuk melihat kehidupan masyarakat disana. Terdapat dua komunitas lokal yang bertempat tinggal di dalam kawasan Taman Nasional, yaitu suku Melayu dan Dayak Iban, Mereka semua telah berada dikawasan tersebut beratus-ratus tahun lamanya, kearifan lokal yang mereka milikipun selalu dipertahankan, dan merekapun menjadi bagian dari ekosistem Danau Sentarum yang tetap mempertahankan kelestarian wilayah tersebut.
Seakan tidak ada habisnya, Danau sentarumpun kembali menunjukan keindahan alamnya, melihat matahari yang terbenam di tengah – tengah danau membuat kami semua terkagum – kagum, seluruh matapun tertuju ke cahaya merah yang keluar dari balik awan. Pemandangan ini sangatlah jarang terjadi, dan kamipun menjadi orang yang sangat beruntung. Kami sempat terdiam beberapa detik karena melihat sun set yang sangat indah, semua terengah – engah dan berusaha mendapatkan moment yang langka ini dalam kamera digital masing – masing. Long boat yang kami gunakanpun diberhentikan di tengah – tengah danua sambil menyaksikan indahnya matahari terbenam.
Tak disangka waktu kami untuk berkunjung ke danau sentarum telah habis, 5 hari berada di Danau Sentarum terasa sangat kurang. malam terakhirpun kami akhiri dengan membakar ikan koman sambil berkarokean sampai pagi. Seluruh peserta dan petugas taman Nasional turut membaur dalam pesta penutupan ini, muka sedihpun terlihat disemua peserta TWKM, seakan tidak ingin meninggalkan Danau Sentarum. Esok paginya pada tanggal 24 Oktober 2010 kamipun kembali ke Pontianak, kesan dan pesan pun banyak kami dapatkat, salahsatunya kembangkan Taman Nasional di daerah kalian agar menjadi seperti Taman Nasional Danau Sentarum, kata – kata itu terucap dari para petugas di sana. Semoga kelestarian dan keindahan alam Kalimantan tetap terjaga.
Pernahkah anda mengunjungi kota putussibau, kota mungil yang mempunyai keindahan alam. Selain keindahan alam yang menawan, Orang-orang Putussibau juga pasti akan memberi kalian Sambutan hangat.
Walaupun kota mungil Putussibau tak seMegah kota lainnya dengan gedung2 yg tinggi, tapi putussibau hanya lah kota yang sedang berbenah diri membangun kota dan sumber daya alam dan meningkatkan sumber daya manusianya. pada saat sunrise & sunset anda dapat melihat kemolekan matahari dari sudut pandang yang pas,apalagi jika di temani secangkir kopi hangat atau berlibur bersama keluaraga.
apabila mempunyai banyak waktu atau libur panjang, anda berkesempatan untuk menikmati suasana di daerah desa (tempat2 wisata) dengan lapisan ozon yang masih sejuk.
di putussibau kita bisa menikmati cita rasa alam yang menawan, anugerah dai Tuhan.

Lowongan Kerja

Lowongan Kerja Putussibau Kalimantan Barat 2011 di PT First Borneo Plantations. Lowongan Kerja SMA/STM SPMA Pertanian D3 S1 Kalimantan Barat Januari 2011, Lowongan Kepala Tata Usaha, Surveyor, Asistan Lapangan dan Staff IT 2011.
Sebuah perkebunan kelapa sawit yang sedang berkembang berlokasi di Putussibau Kalimantan Barat. Saat ini kami membutuhkan tenaga-tenaga professional dan berpengalaman di perusahaan kelapa sawit.
Informasi Lowongan Kerja Januari 2011 terbaru untuk :
1. Kepala Tata Usaha
2. Surveyor
3. Asistan Lapangan
4. Staff IT
Lokasi Lowongan Kerja di : Putussibau Kalimantan Barat
Persyaratan :
1. Kepala Tata Usaha
- Pendidikan SLTA, S1 Accounting
- Menguasai administrasi kantor dan accounting
- Mampu mengoperasikan computer
- Mampu membimbing karyawan baru
- Min. Pengalaman 7 tahun sebagai Kepala Tata Usaha
- Mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar
- Dapat bekerjasama secara tim
- Bersedia ditempatkan di Putussibau Kalimantan Barat
2. Surveyor
- Pendidikan min. STM Pengukuran/SMK
- Mahir & berpengalaman dlm mengoperasikan Thedolit dan GPS
- Mahir dalam mengoperasikan Auto cad
- Menguasai software mapping GIS (MapInfo / ArcGIS / ArcView)
- Min. 3 Tahun pengalaman di perkebunan kelapa sawit
- Mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar
- Dapat bekerjasama secara tim
- Bersedia ditempatkan di Putussibau Kalimantan Barat
3. Asistan Lapangan
- Pendidikan S1 Pertanian / SPMA Pertanian
- Menguasai Tehnis Perkebunan di tanah mineral (berbukit)
- Mampu mengoperasikan computer
- Pengalaman sebagai planters Min.3 tahun untuk S1 Pertanian dan
- Pengalaman Min.7 tahun untuk SPMA pertanian
- Mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar
- Dapat bekerjasama secara tim
- Bersedia ditempatkan di Putussibau Kalimantan Barat
4. Staff IT
- Pendidikan min. D3
- Mengerti tentang jaringan
- Terbiasa trouble shooting hardware
- Mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar
- Dapat bekerjasama secara tim
- Bersedia ditempatkan di Putussibau Kalimantan Barat
Kirimkan Lamaran, CV beserta Foto terbaru ke :
PT. FIRST BORNEO PLANTATIONS
Sudirman Plaza Business Complex
Plaza Marein 19th Floor
Jl. Sudirman Kav. 76-78
Jakarta 12910
Or
Email : hr@firstborneo.com
CC : eky@fbplantations.com
Cantumkan kode lamaran di subject email
Atau sudut kiri amplop
Tgl. Penutupan Lowongan Kerja Putussibau Kalimantan Barat 2011 di PT First Borneo Plantations : 30 Januari 2011.

Sabtu, 08 Januari 2011


Kapuas Hulu sebagai Kabupaten Konservasi


Berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 1990, Konservasi Sumberdaya Alam Hayati diartikan sebagai Pengelolaan Sumberdaya Alam Hayati yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman nilainya. Terkait dengan pengertian ini, maka pengertian konservasi meliputi kegiatan-kegiatan :
  1. Melindungi sistem penyangga kehidupan
  2. Pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya. 
  3. Pemanfaatan secara lestari sumberdaya alam hayati dan ekosistem yang dimiliki.
Menyimak pengertian di atas, maka Kabupaten Konservasi secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu wilayah kabupaten yang dinyatakan sebagai kawasan konservasi secara keseluruhan, dimana aktivitas pembangunannya bertumpu pada pemanfaatan secara bijaksana sumberdaya alam hayati yang dimiliki dengan prinsip kehati-hatian dan kelestariannya.
Aktivitas pembangunan yang bertumpu pada penyelamatan lingkungan tidak dapat diartikan semata-mata pada upaya menjaga kelestarian serta rehabilitasi hutan tanpa memanfaatkan sumberdaya alam yang dimiliki. Pemanfaatan sumberdaya alam hutan dilakukan dengan prinsip kehati-hatian serta keseimbangan ekosistem yang ada. Laju aktivitas konversi areal hutan sebanding dengan aktivitas rehabilitasi hutan, sehingga setiap aktivitas pemanfaatan sumberdaya hutan tidak menimbulkan terjadinya sejumlah lahan kritis dan mengganggu keseimbangan ekosistemlingkungan.
Pembentukan Kabupaten Konservasi yang mengacu pada aktivitas yang lebih bersahabat dengan alam, merupakan suatu konsep maju, yang mengedepankan suatu inovasi dan kreativitas dalam penyelamatan lingkungan. Pemanfaatan Sumberdaya hutan melalui mekanisme hutan kemasyarakatan merupakan salah satu bentuk upaya konservasi.
Disamping aktivitas yang berhubungan dengan pemanfaatan dan penyelamatan lingkungan, pembentukan Kabupaten Konservasi juga mensyaratkan pertumbuhan sejumlah aktivitas industri yang ramah lingkungan serta adanya upaya yang sungguh-sungguh dalam hal menekan peningkatan emisi gas rumah kaca (ERK)


Tujuan Pembentukan Kabupaten Konservasi
Tujuan Skala Makro :
  1. Membangun suatu model pembangunan wilayah yang memadukan antara konservasi alam dan kegiatan pembangunan (integrated conservation and development project / ICDP)
  2. Meningkatkan tanggung jawab & peranan masyarakat dalam usaha perlindungan dan konservasi alam melalui pengelolaan hutan yang berbasis kemasyarakatan (comunity-based conservation / CBC).
  3. Terjadinya keseimbangan antara pemanfaatan dan usaha perlindungan terhadap SDA, sehingga terwujud pem-bangunan berkelanjutan (sustainable development).
  4. Mencegah dan atau menghentikan ke-giatan ekstraksi atau eksploitasi SDA hutan secara illegal (illegal cutting).
  5. Meningkatkan hubungan kerjasama antara Pemkab Kapuas Hulu dengan dunia internasional dalam rangka pengelolaan hutan serta habitatnya.
  6. Tersedianya dukungan dana dalam penyelenggaran pembangunan sebagai kompensasi atas kegiatan konservasi alam yang bermanfaat bagi seluruh mahluk yang ada di muka bumi ini.
Tujuan Skala Mikro :
  1. Memantapkan fungsi kawasan kon-servasi sekaligus mengamankannya dari berbagai aktivitas illegal.
  2. Menciptakan peluang/kesempatan (opportunity) ekonomi bagi daerah untuk mengembangkan kemampuan-nya mengelola SDA yang dimiliki secara kreatif dan inovatif.
  3. Meningkatkan nilai tambah (added value) terhadap produk-produk hasil hutan.
  4. Membangun sistem ekonomi rakyat yang berbasis pengelolaan hasil-hasil non kayu.
  5. Meningkatkan peran masyarakat dalam perlindungan, pelestarian dan pengawasan sumberdaya alam (hutan dan keanekaragaman hayati).

Selamat Datang di Pariwisata Provinsi Kalimantan Barat

Sektor pariwisata di daerah Kalimantan Barat tergolong potensial untuk dikembangkan lebih maju lagi. Propinsi ini memiliki potensi wisata yang beragam, yakni berupa wisata alam, agrowisata, dan wisata budaya. Wisata alam antara lain berupa pemandangan alam pegunungan, pantai laut, danau, hutan tropis dengan aneka ragam flora dan fauna, air terjun yang indah di Pande Kembayung dan Riam Kanebak, dan sebagainya. Begitu juga dengan wisata budaya, dengan latar belakang sejarah dan aneka ragam seni dan budaya yang unik dan menarik di Kalbar, daerah ini sangat potensial untuk menarik wisatawan mancanegara maupun domestik. Jumlah turis asing yang berkunjung ke Kalbar pada 1997 berjumlah 52.327 orang, sedangkan jumlah hotel berbintang ada 6 buah, kelas melati berikut penginapannya berjumlah 156 buah, dan jumlah kamar ada 3.364 buah.

Pada 1998, jumlah hotel berbintang di Kalbar tercatat sebanyak enam hotel, dengan jumlah kamar 584 kamar, sedangkan hotel kelas melati tercatat sebanyak 157 buah, dengan jumlah kamar 3.394 buah. Jumlah wisatawan mancanegara (wisltan) yang pernah berkunjung ke obyek wisata di kalbar pada 1998 berjumlah 211.898 orang. Mereka berasal dari negara-negara ASEAN, Asia, dan benua lain. Secara rinci, jumlah wisatan yang berasal dari ASEAN mencapai 97 %, yang berasal dari negara-negara Asia 1,61 %, negara-negara Eropa 0,74 %, dan dari benua Amerika 0,61 %.

Perkembangan ekonomi di kawasan ASEAN dan Asia Pasifik membuka peluang besar bagi Kalimantan Barat untuk mengoptimalkan potensi ekonominya. Tinggal bagaimana membangun jaringan infrastruktur, termasuk membangun sarana dan prasarana transportasi, jalan, dan jaringan komunikasi yang baik di Kalbar. Semua itu akan membantu pengembangan pusat-pusat ekonomi di Kalbar, mengingat daerahnya memiliki posisi geografis yang strategis untuk memperluas jaringan pemasaran dan perdagangan antarpropinsi serta internasional.

Selain posisi geografisnya yang menguntungkan, adanya jalur transportasi darat dan pelayaran internasional melalui wilayah ini merupakan peluang yang cukup baik untuk membangun potensi ekonomi lewat kerjasama internasional dengan Malaysia dan Brunei Darussalam. Kerjasama sosek-Malindo, yang sudah dimulai sejak tahun 1985, juga merupakan peluang yang dapat dimanfaatkan Kalbar. Semua itu masih perlu dikembangkan lebih lanjut dengan memanfaatkan keunggulan komparatif yang sudah dimiliki Kalimantan Barat. Hal itu akan memacu pertumbuhan Kalbar menjadi salah satu pusat ekonomi yang handal di kawasan Kalimantan. Dengan kata lain, sektor pariwisata di Kalbar harus lebih ditata dan dikembangkan sedemikian rupa, agar dapat menghasilkan devisa negara dan mendongkrak retribusi daerah secara lebih optimal.

Adat Buka Tanah : Dayak Kayong Sungai Laur – Ketapang Kalbar


ngobrol-ngorbrol dengan tokoh adat
ngobrol-ngorbrol dengan tokoh adat
Sungai Laur terletak di Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat. Kecamatan ini terdiri dari bebarapa desa yang mayoritas dihuni oleh suku dayak Kayong. Saat saya sampai di desa Semapo Kecamatan Sungai Laur sedang ada acara adat buka tanah, yaitu acara adat untuk mengawali suatu kegiatan penggalian tanah atau penebangan pohon.
Dayak Kayong yang menjadi mayoritas masyarakat di Kecamatan Sungai Laur masih memegang teguh tradisi peninggalan leluhur mereka. Adat-istiadat dari acara orang menikah, melahirkan, meninggal, menanam dan memanen padi, atau membuka lahan pasti didahului dengan acara adat untuk memohon keselamatan dan berkah dari alam dan Tuhan. Agama Katholik masih menjadi mayoritas agama yang dianut oleh masyarakat Dayak Kayong, jadi peran tokoh agama terutama Pastor di daerah sini masih sangat signifikan.
Acara adat buka tanah biasanya dimulai dengan pemotongan ayam dan penyiapan sesaji berupa beras dan sesaji lain. Setelah dibacakan doa-doa oleh tokoh adat selanjutnya ayam dipotong. Darah dari ayam tersebut ditempatkan dalam suatu tempat kemudian dicampur dengan beberapa bulu ayam.
rumah penyimpan padi dayak kayong
rumah penyimpan padi dayak kayong
Ternyata campuran darah dan bulu ini ada manfaat dan arti simbolisnya, saya sebagai orang luar diberi bulu ini di kepala, demikian juga beberapa teman yang datang, setiap kepala diberi sedikit bulu sebagai tolak bala.
Setelah itu baru diadakan acara bergendang, atau nyayian-nyanyian warga dayak kayong.  Tentu saja dalam acara ada pembagian arak dan tuak dan saya tidak mau melewatkan acara ini. Tuak merah, yaitu minuman mengandung alkhohol hasil ferementasi ketan hitam, rasanya sangat enak dan membuat tubuh hangat. Mabuk tuak lebih lama daripada mabuk arak. Tuak lebih manis daripada arak. Bagi para drunken master ditanggung betah dan ketagihan menikmati tuak merah khas dayak ini.
Saya sempat mampir di rumah untuk  menyimpan padi. Saya tidak tahu bagaimana warga dayak kayong menyebut bangunan ini, kalau warga dayak kanayatn / dayak ahe menyebutnya dengan dangau. Bangunan ini unik, mirip rumah adat dayak pada umumnya, cuma atapnya sudah memakai seng, bukan dari sirap. Tapi struktur dan motifnya masih jelas menunjukkan ciri khas bangunan dayak.
Banyak bangunan dengan ciri khas adat dayak ada di kalimantan ini. Beberapa mulai rusak karena sudah tua, ada juga yang baru tetapi sudang mulai menggunakan bahan-bahan modern. Bangunan dalam gambar tersebut setengah-setengah. Atapnya sudah menggunakan seng, tetapi tangganya masih menggunakan tangga dari batang ulin. Tangga ini adalah tangga khas rumah adat suku Dayak. Pelestarian rumah dan bangunan suku dayak harus ditingkatkan sebagai budaya Indonesia yang mempunyai nilai khusus.
Investor-investor yang tidak bertanggungjawab mulai masuk ke dalam tanah orang dayak. Kadang mereka hanya mengambil kekayaan alam masyarakat dayak dan melupakan kewajiban mereka selaku investor seperti melakukan program corporate social responsibilityyang berkelanjutan (sustainable CSR). Contoh lain hanya mengambil mineral sebagai bahan galian tambang tanpa melakukan revegetasi dan reklamasi. Perusahaan-perusahaan ini harus diberi sanksi secara tegas karena yang mereka lakukan sebenarnya adalah menghancurkan lingkungan dan ekologinya termasuk manusia dan peradabannya.
Hutan, tanah dan air adalah identitas utama bagi masyarakat dayak. Hutan harus diselamatkan supaya air tetap terjaga. Tanah harus tetap dijaga jangan sampai diekspansi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab, karena pindahnya kepemilikan tanah akan mengancam hutan yang berada di atas tanah tersebut. Ketika identitas masyarakat dayak mulai tergerus maka budayanya pun akan luntur, relakah kita? Tentu tidak!

Pesona Wisata Alam Pancur Aji -  Sanggau


Air terjun Kabupaten Sanggau terletak ditengah – tengah Propinsi Kalimantan Barat memiliki luas wilayah 12.857 Km atau 12.47% dari luas seluruh Propinsi Kalimantan Barat. Sehingga Kabupaten Sanggau memiliki banyak potensi wisata, terutama wisata alam dengan beragam tumbuhan, satwa liar dan jutaan rahasia lainnya.Salah satu tempat wisata alam yang menjadi kebanggaan Kabupaten Sanggau adalah kawasan wisata Panjur Aji. Terletak tidak jauh dari pusat kota Sanggau kawasan wisata Panjur Aji menawarkan wisata alam dengan kawasan hutan lindung yang banyak terdapat flora langka seperti Kayu Tengkawang, taman anggrek, Kebun binatang seperti orang utan, buaya, aneka burung termasuk burung enggang khas Kalimantan.Panjur Aji juga menawarkan wisata pesona air pegunungan seperti sungai Merobu, Engkuli, bayu, Kenian, Setapang, Mongan dan Sungai Mawang. Arus sungai yang cukup deras merupakan salah satu tantang yang menarik untuk dijelajahi.Objek wisata Pancur Aji terdapat beberpa lokasi wisata diantaranya keindahan alam, keaslian hutan yang menawarkan kesegaran alami.